1. Mengenal Arduino
Untuk memahami Arduino, terlebih dahulu kita harus memahami terlebih dahulu apa yang
dimaksud dengan physical computing. Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau
perangkat fisik dengan menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu dapat
menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Physical computing adalah sebuah
konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang sifat alaminya
adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep ini diaplikasikan dalam desaindesain
alat atau projek-projek yang menggunakan sensor dan microcontroller untuk
menerjemahkan input analog ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat
elektro-mekanik seperti lampu, motor dan sebagainya.
Pembuatan prototype atau prototyping adalah kegiatan yang sangat penting di dalam proses
physical computing karena pada tahap inilah seorang perancang melakukan eksperimen dan uji
coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, program komputer dan sebagainya
berulang-ulang kali sampai diperoleh kombinasi yang paling tepat. Dalam hal ini perhitungan
angka-angka dan rumus yang akurat bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi kunci sukses di
dalam mendesain sebuah alat karena ada banyak faktor eksternal yang turut berperan, sehingga
proses mencoba dan menemukan/mengoreksi kesalahan perlu melibatkan hal-hal yang sifatnya
non-eksakta. Prototyping adalah gabungan antara akurasi perhitungan dan seni.
Proses prototyping bisa menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan atau menyebalkan, itu
tergantung bagaimana kita melakukannya.
Misalnya jika untuk mengganti sebuah komponen,
merubah ukurannya atau merombak kerja sebuah prototype dibutuhkan usaha yang besar dan
waktu yang lama, mungkin prototyping akan sangat melelahkan karena pekerjaan ini dapat
dilakukan berulang-ulang sampai puluhan kali – bayangkan betapa frustasinya perancang yang
harus melakukan itu. Idealnya sebuah prototype adalah sebuah sistem yang fleksibel dimana
perancang bisa dengan mudah dan cepat melakukan perubahan-perubahan dan mencobanya
lagi sehingga tenaga dan waktu tidak menjadi kendala berarti. Dengan demikian harus ada
sebuah alat pengembangan yang membuat proses prototyping menjadi mudah.
Pada masa lalu (dan masih terjadi hingga hari ini) bekerja dengan hardware berarti membuat
rangkaian menggunakan berbagai komponen elektronik seperti resistor, kapasitor, transistor
dan sebagainya. Setiap komponen disambungkan secara fisik dengan kabel atau jalur tembaga
yang disebut dengan istilah “hard wired” sehingga untuk merubah rangkaian maka sambungansambungan
itu harus diputuskan dan disambung kembali. Dengan hadirnya teknologi digital dan
microprocessor fungsi yang sebelumnya dilakukan dengan hired wired digantikan dengan
program-program software. Ini adalah sebuah revolusi di dalam proses prototyping. Software
lebih mudah diubah dibandingkan hardware, dengan beberapa penekanan tombol kita dapat
merubah logika alat secara radikal dan mencoba versi ke-dua, ke-tiga dan seterusnya dengan
cepat tanpa harus mengubah pengkabelan dari rangkaian.
Saat ini ada beberapa alat pengembangan prototype berbasis microcontroller yang cukup
populer, misalnya :
- Arduino http://www.arduino.cc
- I-CubeX http://www.infusionsystems.com
- Arieh Robotics Project Junior http://www.arobotineveryhome.com
- Dwengo http://www.dwengo.org
- EmbeddedLab http://www.embedded.arch.ethz.ch
- GP3 http://www.awce.com/gp3.htm
Di antara sekian banyak alat pengembangan prototype, Arduino adalah salah satunya yang
paling banyak digunakan.
Arduino dikatakan sebagai sebuah platform dari physical computing yang bersifat open source.
Pertama-tama perlu dipahami bahwa kata “platform” di sini adalah sebuah pilihan kata yang
tepat. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi ia adalah kombinasi dari
hardware, bahasa pemrograman dan Integrated Development Environment (IDE) yang canggih.
IDE adalah sebuah software yang sangat berperan untuk menulis program, meng-compile
menjadi kode biner dan meng-upload ke dalam memory microcontroller. Ada banyak projek dan
alat-alat dikembangkan oleh akademisi dan profesional dengan menggunakan Arduino, selain
itu juga ada banyak modul-modul pendukung (sensor, tampilan, penggerak dan sebagainya)
yang dibuat oleh pihak lain untuk bisa disambungkan dengan Arduino. Arduino berevolusi
menjadi sebuah platform karena ia menjadi pilihan dan acuan bagi banyak praktisi.
Salah satu yang membuat Arduino memikat hati banyak orang adalah karena sifatnya yang open
source, baik untuk hardware maupun software-nya. Diagram rangkaian elektronik Arduino
digratiskan kepada semua orang. Anda bisa bebas men-download gambarnya, membeli
komponen-komponennya, membuat PCB-nya dan merangkainya sendiri tanpa harus membayar
kepada para pembuat Arduino. Sama halnya dengan IDE Arduino yang bisa di-download dan
diinstal pada komputer secara gratis. Kita patut berterima kasih kepada tim Arduino yang sangat
dermawan membagi-bagikan kemewahan hasil kerja keras mereka kepada semua orang. Saya
pribadi betul-betul kagum dengan desain hardware, bahasa pemrograman dan IDE Arduino yang
berkualitas tinggi dan sangat berkelas.
Arduino dikembangkan oleh sebuah tim yang beranggotakan orang-orang dari berbagai belahan
dunia. Anggota inti dari tim ini adalah:
- Massimo Banzi Milano, Italy
- David Cuartielles Malmoe, Sweden
- Tom Igoe New York, US
- Gianluca Martino Torino, Italy
- David A. Mellis Boston, MA, USA
Profil mengenai anggota tim tersebut dan kontribusinya bisa diakses pada situs web:
http://www.arduino.cc/playground/Main/People.
Saat ini komunitas Arduino berkembang dengan pesat dan dinamis di berbagai belahan dunia.
Bermacam-macam kegiatan yang berkaitan dengan projek-projek Arduino bermunculan dimanamana,
termasuk di Indonesia. Yang membuat Arduino dengan cepat diterima oleh orang-orang
adalah karena:
- Murah, dibandingkan platform yang lain. Harga sebuah papan Arduino tipe Uno asli
buatan Italia yang saya beli di tahun 2011 seharga Rp 290.000,-. Sebuah investasi yang
sangat murah untuk berbagai keperluan projek. Harganya akan lebih murah lagi jika
pengguna membuat papannya sendiri dan merangkai komponen-komponennya satu per
satu.
- Lintas platform, software Arduino dapat dijalankan pada system operasi Windows,
Macintosh OSX dan Linux, sementara platform lain umumnya terbatas hanya pada
Windows.
- Sangat mudah dipelajari dan digunakan. Processing adalah bahasa pemrograman yang
digunakan untuk menulis program di dalam Arduino. Processing adalah bahasa
pemrograman tingkat tinggi yang dialeknya sangat mirip dengan C++ dan Java, sehingga
pengguna yang sudah terbiasa dengan kedua bahasa tersebut tidak akan menemui
kesulitan dengan Processing. Bahasa pemrograman Processing sungguh-sungguh sangat
memudahkan dan mempercepat pembuatan sebuah program karena bahasa ini sangat
mudah dipelajari dan diaplikasikan dibandingkan bahasa pemrograman tingkat rendah
seperti Assembler yang umum digunakan pada platform lain namun cukup sulit. Untuk
mengenal Processing lebih lanjut, silakan mengunjungi situs web-nya di
http://www.processing.org.
- Sistem yang terbuka, baik dari sisi hardware maupun software-nya.
Sangat menarik ketika membuka kotak pembungkus papan Arduino terdapat tulisan bahwa
Arduino diperuntukan bagi seniman, perancang dan penemu. Sungguh membesarkan hati dan
membangkitkan semangat bahwa penggunanya tidak harus teknisi berpengalaman atau
ilmuwan berotak jenius. Anda tertarik untuk menjadi seniman digital?
Secara umum Arduino terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Hardware: papan input/output (I/O)
- Software: Software Arduino meliputi IDE untuk menulis program, driver untuk koneksi
dengan komputer, contoh program dan library untuk pengembangan program.
2. Jenis-jenis Arduino
Saat ini ada bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan dengan peruntukannya
seperti diperlihatkan berikut ini:
Arduino USB
Menggunakan USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:
- Arduino Uno
- Arduino Duemilanove
- Arduino Diecimila
- Arduino NG Rev. C
- Arduino NG (Nuova Generazione)
- Arduino Extreme dan Arduino Extreme v2
- Arduino USB dan Arduino USB v2.0
Arduino Serial
Menggunakan RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer.
Contoh: Arduino Serial dan Arduino Serial v2.0
Arduino Mega
Papan Arduino dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dilengkapi tambahan pin digital, pin analog,
port serial dan sebagainya. Contoh:
- Arduino Mega
- Arduino Mega 2560
Arduino FIO
Ditujukan untuk penggunaan nirkabel.
Arduino Lilypad
Papan dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPad Arduino 00, LilyPad Arduino 01, LilyPad
Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04
Arduino Bluetooth
Mengandung modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.
Arduino Nana dan Arduino Mini
Papan berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard. Contoh:
- Arduino Nano 3.0, Arduino Nano 2.x
- Arduino Mini 04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02
Komponen utama di dalam papan Arduino adalah sebuah microcontroller 8 bit dengan merk
ATmega yang dibuat oleh perusahaan Atmel Corporation. Berbagai papan Arduino
menggunakan tipe ATmega yang berbeda-beda tergantung dari spesifikasinya, sebagai contoh
Arduino Uno menggunakan ATmega328 sedangkan Arduino Mega 2560 yang lebih canggih
menggunakan ATmega2560.
Untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang terdapat di dalam sebuah
microcontroller, pada gambar berikut ini diperlihatkan contoh diagram blok sederhana dari
microcontroller ATmega328 (dipakai pada Arduino Uno).
Blok-blok di atas dijelaskan sebagai berikut:
- Universal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART) adalah antar muka yang digunakan
untuk komunikasi serial seperti pada RS-232, RS-422 dan RS-485.
- 2KB RAM pada memory kerja bersifat volatile (hilang saat daya dimatikan), digunakan
oleh variable-variabel di dalam program.
- 32KB RAM flash memory bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan program
yang dimuat dari komputer. Selain program, flash memory juga menyimpan bootloader. Bootloader adalah program inisiasi yang ukurannya kecil, dijalankan oleh CPU saat daya
dihidupkan. Setelah bootloader selesai dijalankan, berikutnya program di dalam RAM
akan dieksekusi.
- 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk menyimpan data yang tidak boleh
hilang saat daya dimatikan. Tidak digunakan pada papan Arduino.
- Central Processing Unit (CPU), bagian dari microcontroller untuk menjalankan setiap
instruksi dari program.
- Port input/output, pin-pin untuk menerima data (input) digital atau analog, dan
mengeluarkan data (output) digital atau analog.
Setelah mengenal bagian-bagian utama dari microcontroller ATmega sebagai komponen utama,
selanjutnya kita akan mengenal bagian-bagian dari papan Arduino itu sendiri.
3. Bagian-bagian dari Arduino
Dengan mengambil contoh sebuah papan Arduino tipe USB, bagian-bagiannya dapat dijelaskan
sebagai berikut.
- 14 pin input/output digital (0-13)
Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program.
Khusus untuk 6 buah pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output
dimana tegangan output-nya dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat diprogram
antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
- USB
Berfungsi untuk:
Memuat program dari komputer ke dalam papan
Komunikasi serial antara papan dan komputer
Memberi daya listrik kepada papan
- Sambungan SV1
Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal atau
menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi terakhir
karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.
- Q1 – Kristal (quartz crystal oscillator)
Jika microcontroller dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantung-nya karena
komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar melakukan
sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta kali per detik
(16MHz)
- Tombol Reset S1
Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol
reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan microcontroller.
- In-Circuit Serial Programming (ICSP)
Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung, tanpa
melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP tidak terlalu
dipakai walaupun disediakan.
- IC 1 – Microcontroller Atmega
Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.
- X1 – sumber daya eksternal
Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan
DC antara 9-12V.
- 6 pin input analog (0-5)
Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti
sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu
mewakili nilai tegangan 0 – 5V.
Tanpa melakukan konfigurasi apapun, begitu sebuah papan Arduino dikeluarkan dari kotak
pembungkusnya ia dapat langsung disambungkan ke sebuah komputer melalui kabel USB. Selain berfungsi sebagai penghubung untuk pertukaran data, kabel USB ini juga akan mengalirkan arus
DC 5 Volt kepada papan Arduino sehingga praktis tidak diperlukan sumber daya dari luar. Saat
mendapat suplai daya, lampu LED indikator daya pada papan Arduino akan menyala
menandakan bahwa ia siap bekerja.
|
Arduino Uno |
Pada papan Arduino Uno terdapat sebuah LED kecil yang terhubung ke pin digital no 13. LED ini
dapat digunakan sebagai output saat seorang pengguna membuat sebuah program dan ia
membutuhkan sebuah penanda dari jalannya program tersebut. Ini adalah cara yang praktis saat
pengguna melakukan uji coba. Umumnya microcontroller pada papan Arduino telah memuat
sebuah program kecil yang akan menyalakan LED tersebut berkedip-kedip dalam jeda satu detik.
Jadi sangat mudah untuk menguji apakah sebuah papan Arduino baru dalam kondisi baik atau
tidak, cukup sambungkan papan itu dengan sebuah komputer dan perhatikan apakah LED
indikator daya menyala konstan dan LED dengan pin-13 itu menyala berkedip-kedip.
Saran Penulis :
- Dengan begitu beragamnya papan Arduino yang ada di pasaran wajar jika seorang
pemula akan kebingungan untuk menentukan tipe papan apa yang sebaiknya
digunakan. Sebagai sama-sama pemula yang ingin berbagi pengalaman, saya akan
menganjurkan untuk memulai dengan tipe Duemilanove atau Uno mengingat kedua
tipe papan ini yang paling banyak digunakan oleh para aktivis Arduino saat ini.
Arduino Uno adalah generasi yang terakhir setelah Duemilanove dan dari sisi
harganya sedikit lebih mahal karena memiliki spesifikasi yang lebih tinggi
(microcontroller: Atmega328 dan flash memory: 32 KB).
- Setelah mengeluarkan papan Arduino dari kotaknya, harap berhati-hati dengan
listrik statis dan hubungan singkat karena bagian bawah papan Arduino tidak
ditutup dengan lapisan pelindung. Dianjurkan untuk tidak menyentuh bagian bawah
atau kaki-kaki komponennya dengan tangan untuk menghindari bahaya listrik statis
dari tubuh Anda.
Hati-hati juga meletakkan papan Arduino pada meja.
Pastikan tidak ada logam atau
cairan yang bisa mengakibatkan hubungan pendek yang bisa merusak komponen.
Usahakan meletakkan papan Arduino pada alas berbahan plastik yang aman.
Sumber: Djuandi, Feri. 2011.
Pengenalan Arduino. www.tokobuku.com